yang artinya: sebuah negeri yang baik Sedangkan bagi NU jihad adalah sebagai mabadi’ khaira ummah
, yaitu bersungguh-sungguh mengutamakan kemaslahatan umat. Kelimaprinsip dasar itu disebut al-mabadi al-khomsah, yaitu: pikiran, artinya mencari maslahat dan kebenaran serta bersedia mengakui guna terwujudnya khaira ummah 4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi. Sementaratafsir surah Ali Imran ayat 104 dan 110 secara garis besarnya berkisar dalam masalah perintah untuk berda’wah, yakni berda’wah kepada kebaikan; da’wah kepada tauhidullah, dan amar ma’ruf nahi munkar. Wallahu A’lam. v Daftar Pustaka. al-Qurthubi, Abi Abdullah Muhammad Ibn Abu,“Al-Jami’ al-Ahkam al-Qur’an”, Beirut Ahlberarti pemeluk, jika dikaitkan dengan aliran atau madzhab maka artinya adalah pengikut aliran atau pengikut madzhab (ashab al-madzhab). Mabadi Khaira Ummah, Fikrah Nahdliyah dan Maslahah Ummah. Tiga konsep dari keempat konsep tersebut menjadi keputusan Nahdlatul Ulama (Khittah Nahdliyah merupakan keputusan Muktamar NU ke 26, Mabadi Caraberperilaku/cara bertindak dirumuskan dalam Mabadi’ Khaira Ummah yang berisi nilai dan langkah kejujuran, amanah, tepat janji, adil dan istiqomah. Ini yang menjadi dasar kerangka strategis untuk membentuk masyarakat yang diidamkan. (السنة) artinya semua ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi, dan al-Jama’ah BerikutDaftar isi Nahwu Shorof (Masih Dalam Proses) saya tulis dengan istilah “Pengenalan”, karena bisa kenal saja dulu sudah sangat bersyukur, siapa tau sayang dan cinta dengan bahasa arab hehehe, tinggal klik aja tema yang ingin dibahas, setiap tema masih dalam proses perkembangan. Pengenalan Fiil Madhi. Untuk Lebih Lengkap Silahkan Jikasemula mabadi khaira ummah tiga butir, maka dua butir perlu ditambahkan untuk mengantisipasi persoalan kontemporer, yaitu ’adalah dan istiqamah, yang dapat pula Dalamsebuah ensiklopedi dunia, Britanica Encyclopedia, pada matei Biografi Muhammad SAW disebutkan bahwa gelar “Al-Amin” kepadanya disebabkan ibunya bernama Aminah. Padahal, faktanya orang-orang di Arab di masa itu memberikan kesaksian atas gelar tersebut tanpa menghubung-hubungkan dengan ibunya. Gelar “Al-Amin” bagi Muhammad SAW A Pengertian Mabadi Khaira Ummah Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan umat terbaik. Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan “umat terbaik” (Khaira Ummah) yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar makruf nahi mungkar yang merupakan bagian terpenting dari kiprah NU VarianAliran-Aliran Islam di Indonesia: 1. Islam Tradisional 2. Islam Modernis 3. Islam Neo-modermis 4. Islam Fundamentalis 5. Islam Liberal 6. Islam Kiri/ Kiri Islam 7. Islam Alternatif 8. Islam Rasional 9. Islam Inklusif Pengertian, Tujuan dan Prinsipprinsip Mabadi Khaira Ummah Penjelasan tentang Al-Mabadiul Khamsah: 1. 1 Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan amar ma`ruf nahi munkar dengan faham Ahlussunnah Waljamaah. 2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas serta berguna bagi agama, bangsa dan negara. 3. IstilahMabadi Khaira Ummah Istilah Mabadi Khaira Ummah memiliki dasar pengambilan secara istilah dari ayat Al Qur’an yang berbunyi; كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله ولو أمن أهل الكتب لكان المؤمنون واكثرهم الفسقون خيرا لهم Artinya "Bagi siapa saja yang berputar-putar disekitar larangan (Allah), lama kelamaan dia akan melanggar larangan tersebut." (H.R. Bukhari Muslim) 2. Menurut Imam Malik dan para pengikutnya, Mabadi Khaira Ummah : Pengertian, Tujuan, Prinsip, Uraian, dan Pemasyarakatannya Hubungan Antara Qadha Dan Qadar Dengan Ikhtiar Er1J. Pengertian Mabadi Khaira Ummah. Mabadi Khaira Ummah Al Mabadi Al Khamsah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga NU, melalui upaya penanaman nilai-nilai luhur yang digali dari paham keagamaan yang dianut oleh karena nilai-nilai yang terkandung dalam paham keagamaan Nahdlatul Ulama itu demikian banyak, maka dipilihlah nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip-prinsip dasar mabâdî sebagai langkah awal bagi pembentukan identitas dan karakter warga NU ke dalam Lima Prinsip Khaira Ummah prinsip-prinsip dasar pembentukan umat terbaik, merupakan suatu gerakan penanaman nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar dalam pembentukan identitas dan karakter umat terbaik yang mengandung lima sikap dasar, yaitu As-Shidqu, Al-Amanah wal Wafa bil Ahdi, Al-Adalah, At-Ta’awun dan Al-Istiqamah, sehingga disebut juga sebagai Al-Mabadiul Khamsah Lima Prinsip Dasar, Al Mabadi Al Khamsah.Implementasi dari Khittah NUGerakan Mabadi Khaira Ummah adalah merupakan langkah awal dari pembentukan “ummat terbaik” yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahy munkar yang merupakan bagian terpenting dari kiprah NU, karena kedua sendi tersebut mutlak diperlukan untuk menopang terwujudnya tata kehidupan yang diridai Allah sesuai dengan cita-cita ma’ruf adalah mengajak dan mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi kehidupan duniawi dan ukhrawi, sedangkan nahi munkar adalah menolak dan mencegah segala hal yang dapat merugikan, merusak dan merendahkan nilai-nilai kehidupan, dan hanya dengan kedua sendi tersebut kebahagiaan lahiriah dan batiniah dapat dan karakter yang dimaksudkan dalam gerakan ini adalah bagian terpenting dari sikap kemasyarakatan yang termuat dalam Khittah Nahdlatul Ulama, yang harus dimiliki oleh setiap warga Nahdlatul Ulama dan dijadikan landasan berpikir, bersikap dan bertindak. Dengan demikian, Mabadi Khaira Ummah merupakan implementasi dari Khittah Mabadi Khaira UmmahPenanaman Mabadi Khaira Ummah kepada warga NU harus dilakukan secara intensif, terencana dan berkelanjutan melalu berbagai jalur yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama, seperti forum Lailatul Ijtima’. Upaya penanaman melalui kegiatan usaha bersama seperti yang pernah dirintis oleh NU pada masa yang lalu, akan lebih mempercepat tercapainya pembentukan identitas Mabadi Khaira Ummah yang dilakukan oleh generasi pertama NU ternyata telah berhasil menjadikan NU sebagai salah satu organisasi besar yang kokoh dan proses pertumbuhannya begitu cepat, tidak ubahnya seperti pertumbuhan umat Islam pada generasi pertama sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’ antara Mabadi Khaira Ummah dan Khittah NU terletak pada keterikatannya satu sama lain yang saling melengkapi. Khittah merupakan landasan, sedang Mabadi sebagai pelaksanaannya. Khittah adalah kepribadian yang dibentuk oleh ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai paham keagamaan tersebut kemudian menjadi landasan berpikir, bersikap dan bertindak warga NU yang harus tercermin dalam tingkah laku perseorangan maupun organisasi. Dengan demikian, Khittah adalah merupakan sumber inspirasi bagi semua kegiatan NU dan Juga KH Mahfudz Siddiq, Perumus Konsep Mabadi Khaira UmmahKhittah NU, Khittah Nahdlatul Ulama, Khittah NahdliyyahGerakan Mabadi Khaira UmmahDengan demikian tuntutan untuk membangkitkan gerakan Mabadi Khaira Ummah setelah dicanangkannya Khittah NU, memang hampir merupakan konsekuensi karena Mabadi Khaira Ummah adalah butir-butir ajaran yang dipetik dari ’moral’ Khittah NU yang harus ditanamkan kepada tekad melaksanakan Khittah NU itu sendiri menuntut pembenahan dan pengembangan NU demi meningkatkan ketangguhan organisasi dan aktualisasi potensi-potensi yang dimilikinya, sesuatu yang mutlak perlu dalam upaya berkarya nyata bagi pembangunan umat, bangsa dan sejarah Mabadi ’Khaira Ummah’ tak dapat dipisahkan dari ’jiwa asli’ NU yang kini disebut Khittah NU itu. Mabadi Khaira Ummah adalah ’sunnah’ atau jejak para pemula al-sabiqûn al-awwalûn kembali ke khittah 26 Khittah NU dapat dimaknai sebagai pengikatan kembali reengagment dengan semangat dan sunnah para pemula ini, maka gerakan Mabadi Khaira Ummah adalah revitalisasi sunnah tadi mengingat relevansinya dengan kebutuhan masa kini, bahkan dengan kebutuhan segala zaman cukup jauh, pembangkitan kembali dan pengembangan gerakan Mabadi Khaira Ummah ini pun relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa dan negara yang sasaran utamanya adalah pembangunan sumber daya manusia SDM.Keberhasilan pembangunan bangsa ini akan tergantung pada upaya pembentukan manusia Indonesia yang tidak hanya memiliki keterampilan saja, tetapi juga watak dan karakter terpuji serta bertanggung jawab sesuatu yang menjadi sasaran langsung gerakan Mabadi Khaira demikian, pengembangan gerakan Mabadi Khaira Ummah ini berarti juga salah satu bentuk pemenuhan tanggung jawab NU terhadap bangsa dan Pengertian Mabadi Khaira Ummah ini diedit ulang oleh Admin di Situs Islam Aswaja NU Cilacap berita NU Cilacap Online NUCOM di Google News, jangan lupa untuk follow Penulis & Editor NU Cilacap Online NUCOM Situs Islam Aswaja Nahdlatul Ulama NU, menghadirkan aktivitas berita informasi kegiatan Nahdlatul Ulama Cilacap -termasuk Lembaga dan Badan Otonom NU- secara Online. Terima kasih atas kunjungan Anda semuanya. Silahkan datang kembali. Mabadi' Khaira Ummah artinya langkah-langkah awal menuju terwujudnya umat yang ideal seperti yang dicita-citakan. Langkah-langkah itu adalah perilaku akhlak yang diharapkan dimiliki oleh Nu dan kaum Nahdliyin. Mabadi' Khaira Ummah merupak langkah awal pembentukan ummat terbaik khaira ummah yaitu suatu ummat yang mampu melaksanakan amar ma;ruf nahi munkar. Dengan demikian Mabadi' Khaira Ummah sesuai dengan Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 110, yang artinya "Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." Gerakan Mabadi' Khaira Ummah sudah dilakukan oleh Nahdlatul Ulama' sejak tahun 1935. Pada waktu itu gerakan Mabadi' Khaira Ummah diarahkan kepada penggalangan warga untuk mendukung program pembangunan ekonomi NU. Sejarah Perumusan Mabadi Khaira Ummah Islam merupakan akhlakuk karimah, budi pekerti mulia pada tempat yang sangat tinggi, seakan-akan Rasulullah SAW diutus hanya untuk membina akhlak yang mulia. Pembinaan akhlak di kalangan Nahdlatul Ulama dilakukan dalam semua kegiatan organisasi dan kemasyarakatan, termasuk dalam kegiatan peribadatan. Tidak hanya dengan nasehat-nasehat tetapi juga langsung dilakukan dengan perbuatan, seperti gotong-royong mendirikan madrasah, masjid, jembatan desa, ta'ziyah, tahlil, dakwah, dan lain sebagainya. Sementara itu kebutuhan utama NU akhir-akhir ini semakin berkembang, sesuai dengan perkembangan NU sebagai suatu organisasi massa yang besar. Meskipun tingkat perekat budaya diantara NU tinggi,kita melihat kenyataan tentang lambannya proses pengembangan tata organisasinya. Hampir disemua tingkat keperusan, pelaksanaan program masih terlihat kelemahannya menajamen sebagai masalah serius. menyongsong tugas-tugas berat dimasa mendatang, persoalan pembinaan tata organisasi ini perlu ditangani. Nahdlatul Ulama NU jika melakukan kegiatan pembinaan akhlak dengan menanaamkan serangkaian akhlak yang disebut "Mabadi' Khaira Ummah" pada zaman kepimimpinan Shiddiq. pada waktu itu Mabadi' Khaira Ummah baru terdiri dari 3 tiga butir,yaitu ash-shidqu, al-amanah, dan at-ta'awun. Pada Munas Alim Ulama NU dilampung tahun 1992, tiga butir itu di tambah dengan dua butir lagi, yaitu al-'adalah dan al-istiqamah. Juga ada informasi yang menyebutkan bahwa butir kedua adalah al-wafau bil ahdi, yang artinya tepat janji. Mabadi' khaira ummah dikampanyekan NU kerena didorong oleh keinginan meningkatkan kualitas sumber daya manusia NU,terutama dalam bidang perekonomian yang terbelakang jauh. Mabadi' Khamsah Semula Mabadi' Khaira Ummah hanya tiga butir nilai utama,yaitu As-Shidqu,Al-Amanah wal Wafa bil' ahdi, dan At-ta' menjawab tuntunan zaman dan timbulnya berbagai macam perubahan, maka perlu ditambahkan butir-butir baru sebagai tambahan itu telah disepakati dalam Munas Alim Ulama di bandar Lampung 21-25 januari 1992 yaitu Al'-Adalah dan demikian,gerakan Mabadi' Khaira Ummah NU saat ini berdiri atas lima butir nilai terpuji yang dapat pula disebut sebagai "Al-Mabadi' Al-Khamsah"yaitu As-Shidqu kejujuran/kebenarann,kesungguhan keterbukaan Al-Amanah wal Wafa bil'ahdi dapat dipercaya,setia dan tepat janji Al-'Adalah bersikap adil, obyektiftidak memihak,dan tata asas peraturan At-Ta'awun tolong menolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan dan takwa. Al-Istiqamah ajeg-ajeg, berkesinambungan dan berkelanjutan. p>Abstract This research is done for looking for formula of mabadi khaira ummah as a matter of character education in SMK Maarif 2 Gombong. Mabadi khaira ummah itself is concept and values of building good society resulted by Nahdlatul Ulama NU. Research want to know how to manage mabadi khaira ummahal. Research is qualitative with interview, investigation, and documentation, and also combining snowball sampling and purposive sampling techniques which the headmaster as the first informant and then some persons as informants. The research is done on April-August 2014 and turn to be checked on August-September 2017. Results of research are that mabadi khaira ummah is managed by headmaster of SMK Maarif 2 Gombong, not only in a specific lesson but also in some activities of school regularly, and that the headmaster also leads and moves all components managementally. The other result is that this research can build a pattern of management of education. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk meneliti rumusan mabadi khaira ummah sebagai sebuah materi pendidikan karakter di SMK Maarif 2 Gombong. Mabadi khaira ummah itu sendiri merupakan konsep dan nilai-nilai tentang membangun masyarakat yang baik yang dihasilkan oleh Nahdlatul Ulama NU. Penelitian ingin mengetahui bagaimana manajemen mabadi khaira ummahal. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, dan juga menggabungkan teknik sampling snowball dan purposive sampling dengan kepala sekolah sebagai informan pertama dan kemudian sejumlah orang sebagai informan. Penelitian dilakukan April-Agustus 2014 dan kembali diteliti untuk penguatan pada Agustus-September 2017. Hasil penelitian ini adalah bahwa mabadi khaira ummah itu dikelola oleh Kepala SMK Maarif 2 Gombong, tidak hanya dalam mata pelajaran khusus tetapi juga dalam sejumlah kegiatan sekolah secara regular, dan bahwa kepala sekolah juga memimpin dan menggerakkan seluruh komponen sekolah secara manajerial. Hasil lain adalah bahwa penelitian ini dapat membangun suatu pola manajemen pendidikan.